Research

Weekly Report Covid-19 13 September 2020

Situasi Covid-19 di Indonesia minggu ini belum ada tanda-tanda perbaikan, penambahan kasus baru masih cukup tinggi, minggu ini rata--rata penambahan kasus baru harian sebesar 3461 dan trendnya menunjukkan semakin naik. Karena itu perlu ada pengendalian mobilitas penduduk, pengetatan protokol kesehatan ditengah masyarakat.

Case Recovery Rate (CRR) masih saja mengalami penurunan, lebih rendah dibanding minggu lalu, hal ini berimplikasi pada jumlah kasus aktif covid-19 yang terus mengalami kenaikan.

Terkait tingkat kesembuhan dan kematian, Provinsi-provinsi yang masih di zona sangat rawan ada 4, yaitu Bengkulu, Jateng, Kaltim, dan Sumut.

Dari sisi tingkat resiko, Aceh, Riau, Sumbar, dan Bengkulu menduduki posisi paling rawan minggu ini.

Report selengkapnya bisa didownload pada link berikut ini:
Weekly Report Covid19 130920

Weekly Report Covid-19 06 September 2020

Situasi Covid-19 di Indonesia minggu ini semakin buruk, penyebaran virus covid-19 menjadi semakin tidak terkendali, hal ini terlihat dari tiga indikator utama yaitu kasus baru naik sangat tajam, jumlah pasien sembuh menurun, dan jumlah pasien meninggal mengalami kenaikan.

Selain itu tingkat positivity rate juga meningkat tajam minggu ini, menjadi 18,9% artinya bila lakukan tes terhadap 100 orang akan ditemukan 19 orang positif covid-19, padahal WHO menyaratkan penyebaran covid-19 dikatakan terkendali di suatu negara bila positivity rate dibawah 5.0%.

Jumlah pasien sembuh yang menurun berimplikasi pada Case Recovery Rate (CRR) yang turun, lebih rendah dibanding minggu lalu, hal ini juga beimplikasi kasus aktif covid-19 kembali naik tajam.

Terkait tingkat kesembuhan dan kematian, Provinsi-provinsi yang masih di zona sangat rawan ada 4, yaitu Bengkulu, Jateng, Kaltim, dan Sumut.

Dari sisi tingkat resiko, Aceh, Riau, Kepri, dan Sumbar, menduduki posisi paling rawan minggu ini.

Report selengkapnya bisa didownload pada link berikut ini:
Weekly Report Covid19 060920

Weekly Report Covid-19 30 Agustus 2020

Situasi minggu ini kasus Covid-19 di Indonesia memburuk, terjadi lonjakan kasus baru yang sangat signifikan, penambahan kasus baru jauh lebih besar dibanding minggu lalu.

Meski CRR minggu ini lebih tinggi dibanding minggu lalu, namun dalam dua hari terakhir terjadi trend penurunan jumlah pasien sembuh, sehingga dalam dua hari terakhir terjadi penurunan CRR, hal ini belum pernah terjadi dalam satu bulan terakhir. Disisi lain jumlah pasien meninggal kembali naik, lebih tinggi dari minggu lalu.

Positivity rate Indonesia masih tinggi, tidak jauh berbeda dengan minggu lalu, namun masih jauh dari yang dipersyaratkan WHO sebesar 5%.

Kenaikan kasus baru dan jumlah pasien yang sembuh yang menurun menyebabkan kasus aktif di Indonesia minggu ini kembali mengalami kenaikan.

Terkait tingkat kesembuhan dan kematian, Provinsi-provinsi yang masih di zona sangat rawan ada 4, yaitu Bengkulu, Jateng, Sumsel, dan Sumut. Sedangkan dari sisi tingkat resiko, Aceh, Riau, Kaltim, dan Bengkulu, menduduki posisi paling rawan minggu ini.

Report selengkapnya bisa didownload pada link berikut ini:
Weekly Report Covid19 300820

Weekly Report Covid-19 23 Agustus 2020

Penambahan kasus minggu ini masih tetap tinggi, meski ada sedikit penurunan kasus baru dibanding minggu lalu, Jumlah pasien sembuh meningkat pesat, namun kabar buruknya adalah jumlah pasien meninggal kembali naik.

Positivity rate Indonesia masih tinggi, meski lebih rendah dibanding minggu lalu, namun masih jauh dari yang dipersyaratkan WHO sebesar 5%.

Jumlah pasien yang sembuh dan meninggal yang besar menyebabkan kasus aktif di Indonesia minggu ini turun, minggu ini kasus aktif berkurang 941 kasus, dari 40296 menjadi 39355 kasus.

8 provinsi yang menjadi prioritas pemerintah dalam penanganan Covid-19 minggu ini menunjukkan adanya perbaikan, namun provinsi-provinsi yang sebelumnya jumlah kasusnya kecil atau trend landai, minggu ini kembali terjadi peningkatan kasus baru, seperti Banten, Sumbar, dan Kaltim.

Terkait tingkat kesembuhan dan kematian, provinsi-provinsi yang masih di zona sangat rawan ada 4, yaitu Bengkulu, Jateng, Sumsel, dan Sumut.

Dari sisi tingkat resiko, Aceh, Jambi, Kaltim, dan Riau menduduki posisi paling rawan minggu ini.

Report selengkapnya bisa didownload pada link berikut ini:
Weekly Report Covid19 230820

Weekly Report Covid-19 16 Agustus 2020

Secara umum perkembangan covid-19 minggu ini masih sama dengan minggu-minggu lalu, penambahan kasus masih tetap tinggi, lebih tinggi dibanding minggu lalu, trend jumlah pasien sembuh melambat sehingga kasus aktif perlahan kembali naik, kabar baiknya adalah jumlah pasien meninggal cenderung menurun.

Kemudian positivity rate Indonesi masih tinggi, lebih tinggi dibanding minggu lalu, ini yang cukup mengkawatikan karena potensi penularan covid-19 di Indonesia masih sangat tinggi, perlu upaya yang lebih tegas dari pemerintah untuk menekan angka penularan ditengah masyarakat.

Meski CRR secara nasional naik, namun banyak provinsi yang CRR-nya turun, hal ini disebabkan ada kenaikan kasus baru yang sangat signifikan di beberapa provinsi.

Terkait tingkat kesembuhan dan kematian, Provinsi-provinsi yang masih di zona sangat rawan ada 5, yaitu Bengkulu, Jateng, Sulut, Sumsel, dan Kalsel, sedangkan dari sisi tingkat resiko, Aceh, Sumut, Riau, dan Kepri menduduki posisi paling rawan minggu ini.

Report selengkapnya bisa didownload pada link berikut ini:
Weekly Report Covid19 160820

9 Trend Perilaku Konsumen Indonesia Selama Pandemi

Pembatasan sosial untuk mengurangi penyebaran Covid-19 memaksa penduduk Indonesia mengurangi mobilitas, hal ini terlihat selama bulan April dan Mei, indeks tingkat mobilitas penduduk Indonesia turun drastis. Pelonggaran pembatas sosial dibulan Juni membuat mobilitas penduduk kembali naik. Namun karena resiko penularan Covid19 masih tinggi di Indonesia, mobilitas penduduk Indonesia belum bisa kembali normal seperti sebelum Covid-19.

Ekonomi dan Bisnis di Indonesia mengalami kontraksi yang cukup dalam sepanjang kuwartal II 2020. Diantara sektor yang masih mencatat pertumbuhan positif, salah satunya adalah sektor Informasi dan Komunikasi, sementara sektor yang mengalami kontraksi paling dalam adalah sektor Transportasi dan Pergudangan.

Covid-19 memaksa kita harus beradaptasi dengan situasi kenormalan baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan Alvara Research Center pada Juni 2020, ada 9 trend perilaku konsumen Indonesia selama masa pandemi ini yang terbagi dalam 3 dimensi impact, yaitu Digital Impact, Social Impact, Consumption Impact.

Report selengkapnya bisa didownload pada link berikut ini:
9 Trend Perilaku Konsumen Indonesia

Weekly Report Covid-19 09 Agustus 2020

Secara umum perkembangan Covid-19 minggu ini tidak terlalu menggembirakan, penambahan kasus masih tetap tinggi, lebih tinggi dibanding minggu lalu, trend jumlah pasien sembuh melambat dan jumlah pasien meninggal lebih tinggi dibanding minggu lalu.

Positivity rate Indonesia masih tinggi, tidak berbeda jauh dengan minggu lalu, itu artinya potensi penularan Covid-19 di Indonesia masih sangat tinggi.

Meski CRR cenderung naik namun dibanding minggu lalu laju pertambahan pasien sembuh minggu ini cenderung melambat, hal ini perlu segera diantisapasi, perlambatan laju jumlah pasien sembuh mengakibatkan kasus aktif Covid-19 kembali menunjukkan trend kenaikan.

Terkait tingkat kesembuhan dan kematian, Provinsi-provinsi yang masih di zona sangat rawan ada 7, yaitu Bengkulu, Jateng, Sulut, Sumut, Sumsel, NTB, dan Kalsel.

Dari sisi tingkat resiko, Aceh, Riau, Sumut, dan Jambi menduduki posisi paling rawan minggu ini.

Report selengkapnya bisa didownload pada link berikut ini:
Weekly Report Covid19 090820

Weekly Report Covid-19 27 Juli -02 Agustus 2020

Penambahan kasus baru covid-19 minggu ini masih lebih tinggi dibanding minggu lalu, terutama di provinsi-provinsi yang minggu-minggu sebelumnya kasusnya kecil, seperti Aceh, Kepri, Yogyakarta, Kaltim, dan Gorontalo.

Positivity rate Indonesia masih tinggi, bahkan minggu ini lebih tinggi dibanding minggu lalu, adanya libur panjang Idul Adhah menyebabkan performa test PCR tidak maksimal.

Jumlah pasien sembuh juga meningkat tajam minggu ini, terutama di provinsi-provinsi yang memiliki kasus besar. Disisi lain jumlah pasien yang meninggal turun dibanding minggu lalu.

Tingkat kesembuhan yang tinggi mengakibatkan kasus aktif minggu ini cenderung stabil, bahkan minggu ini kasus aktif sedikit lebih rendah dibanding minggu lalu.

Terkait tingkat kesembuhan dan kematian, Provinsi-provinsi yang masih di zona sangat rawan ada 6, yaitu Bengkulu, Jateng, Sulut, Sumut, Sumsel, dan Kalsel. Sementara dari sisi tingkat resiko, Aceh, Maluku Utara, Sumut, dan Gorontolo menduduki posisi paling rawan.

Report selengkapnya bisa didownload pada link berikut ini:
Weekly Report Covid19 020820

Weekly Report Covid-19 20-26 Juli 2020

Penambahan kasus baru covid-19 minggu ini tertinggi dibanding minggu-minggu lalu, kasus pasien sembuh juga meningkat tajam minggu ini, namun jumlah pasien yang meninggal juga meningkat tajam. Ini mengindikasikan performa penanganan kasus covid-19 di Indonesia masih perlu ditingkatkan.

Tingkat kesembuhan yang tinggi mengakibatkan kasus aktif minggu ini cenderung stabil, kasus aktif minggu ini bertambah 1013.

Terkait tingkat kesembuhan dan kematian, Provinsi-provinsi yang masih di zona sangat rawan ada 4, yaitu , Sumut, Sulut, Aceh dan Jateng. Jatim berhasil keluar dari zona rawan setelah tingkat kesembuhan pasiennya meningkat tajam minggu ini, sementara Kalsel, CFR sedikit dibawah CFR nasional.

Dari sisi tingkat resiko, Sulut, Gorontolo, Sumut, dan Maluku Utara menduduki posisi paling rawan.

Dari tiga kebijakan utama pemerintah yaitu menekan pertambahan kasus baru, meningkatkan pasien sembuh, dan memperkecil pasien meninggal, terlihat hanya satu yang berhasil yaitu meningkatkan pasien sembuh, sementara dua yang lain masih belum berhasil.

Report selengkapnya bisa didownload pada link berikut ini:
Weekly Report Covid19 260720

Weekly Report Covid-19 13-19 Juli 2020

Penambahan kasus baru covid-19 minggu ini lebih rendah dari minggu lalu, kasus pasien sembuh juga meningkat tajam minggu ini, namun jumlah pasien yang meninggal juga meningkat tajam. Ini mengindikasikan performa penanganan kasus covid-19 di Indonesia masih perlu ditingkatkan.

Terkait tingkat kesembuhan dan kematian, Provinsi-provinsi yang masih di zona sangat rawan ada 5, sama dengan minggu lalu, yakni Jatim, Sumut, Sulut, Aceh dan Kalsel.

Penambahan kasus baru minggu ini didominasi oleh Jakarta, Jateng, Bali, Sumut, dan Kalsel. Propinsi yang mingguminggu sebelumya selalu kecil pertumbuhanya, minggu ini mulai ada pergerakan kenaikan, propinsi tersebut adalah Aceh, Yogyakarta, Kaltim, dan Gorontalo.

Dari sisi tingkat resiko, Kalsel, Aceh, Maluku Utara, Sumut, menduduki posisi paling rawan. Minggu ini Jatim menunjukkan performa yang baik, untuk pertama kali berhasil keluar dari empat besar paling bawah.

Pemerintah perlu meningkatkan kebijakan preventif bagi daerah-daerah yang penambahan kasusnya masih besar, terutama di Jakarta, Jateng, Bali, dan Sumut. Sementara kebijakan kuratif rehabilitatif perlu diperkuat di Jatim.

Report selengkapnya bisa didownload pada link berikut ini:
Weekly Report Covid19 190720

Perbedaan Perilaku Antar Generasi Selama Pandemi - Juli 2020

Tingkat kekhawatiran terbesar publik pada situasi saat ini adalah anggota keluarga terjangkit covid-19 dan kehilangan pekerjaan.

Ketika pendapatan berkurang dan komunikasi beralih melalui daring, maka proporsi pengeluaran per bulanpun berubah signifikan.

Semakin muda generasi, semakin tinggi konsumsi internetnya. Kebutuhan internet dengan bandwith besar semakin meningkat. Begitu juga dengan lamanya waktu mengakses internet, hanya berhenti ketika waktu tidur.

Generasi yang lebih muda nonton entertainnment, generasi yang lebih tua nonton konten serius.

Milenial dan Gen X yang paling ingin berlibur saat new normal. Generasi muda lebih memilih liburan outdoor, yang tua lebih memilih indoor.

Report selengkapnya bisa didownload pada link berikut ini:
Perilaku Antar Generasi Selama Pandemi - Juni 2020

Survey Respon Publik Atas Covid-19 (Juli 2020)

Kepuasan terhadap pemerintah pusat lebih rendah dibanding tingkat kepuasan terhadap pemerintah daerah dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19

Tiga besar tingkat kepuasan terhadap penanganan Covid-19 di Indonesia adalah informasi mengenai protokol kesehatan, perawatan pasien Covid-19 dan bantuan sosial. Sementara Penanganan PHK menjadi aspek yang paling banyak disoroti mayoritas publik, dengan hampir 70% merasa tidak puas dengan penanganan tersebut.

Bantuan Tunai dan Sembako adalah dua program yang paling dibutuhkan publik selama pandemi Covid-19.

Dua dari lima orang setuju jika anak sekolah masuk kembali setelah “New Normal” diberlakukan, dengan alasan anak tidak belajar, anak bosan di rumah saja, anak susah disuruh belajar dan anak jadi sering bermain.

Lebih dari 50% tidak setuju jika anak sekolah masuk kembali, dengan alasan takut tertular virus, rentan terhadap penyakit, susah mengikuti protokol kesehatan.

Harapan mayoritas publik jika sekolah masuk kembali saat kondisi “New Normal” adalah adanya himbauan untuk mengikuti protokol kesehatan (menyediakan tempat cuci tangan, masker, vitamin) dan diberlakukan shift masuk sekolah.

Report selengkapnya bisa didownload pada link berikut ini:
Press Release Covid 19 Juni 2020

Weekly Report Covid-19 6-12 Juli 2020

Kondisi wabah covid19 di Indonesia minggu ini tidak lebih baik dari minggu lalu, provinsi-provinsi di Jawa yang jumlah penduduknya besar dan padat justru mengalami kenaikan yang cukup tajam. Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur masih terjadi pertumbuhan kasus baru yang tinggi.

Terkait tingkat kesembuhan dan kematian, provinsi-provinsi yang masih berada di zona sangat rawan ada 5, sama dengan minggu lalu, yakni Kalteng, Jatim, Sumut, Sulut, dan Kalsel.

Semua provonsi di Jawa belum menunjukkan perbaikan peringkat yang signifikan, Jawa menjadi pusat wabah covid-19 dengan tingkat resiko yang tinggi, sementara provinsi-provinsi diluar Jawa minggu ini secara mayoritas lebih terkendali.

Pemerintah perlu segera bertindak secara cepat dan terukur untuk mengatasi wabah covid-19, perlu penanganan yang sangat khusus di Jawa, dan lebih khusus lagi diJakarta. Jakarta sedang pada fase menuju "gelombang kedua" akibat mulai aktifnya kegiatan ekonomi, hal ini perlu diantasipasi secara cermat oleh pemerintah.

Report selengkapnya bisa didownload pada link berikut ini:
Weekly Report Covid19 120720

Weekly Report Covid-19 29 Juni -5 Juli 2020

Kondisi wabah covid19 di Indonesia minggu ini memburuk terutama terkait dengan penambahan kasus baru dan pasien yang meninggal. Trend pasien sembuh memang meningkat, namun trend kenaikan CRR (Cases Recovery Rate) lebih lambat dibanding miggu lalu.

Tingkat kenaikan yang cukup tinggi tersebut dialami provinsi di Jawa, terutama Jawa Timur, Jakarta dan Jawa Tengah. Selain itu laju kenaikan kasus baru di provinsi luar Jawa yang meningkat minggu ini terjadi di Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Bali. Sementara itu Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan penambahan kasus baru juga masih tinggi.

Terkait tingkat kesembuhan dan kematian, Provinsi-provinsi yang masih di zona sangat rawan ada 5, sama dengan minggu lalu, yakni Kalimantan Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Utara dan Kalimantan Selatan.

Kalsel, Jateng, Jatim, dan Maluku Utara harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah karena keempat provinsi ini merupakan provinsi dengan tingkat resiko tertinggi di Indonesia minggu ini.

Report selengkapnya bisa didownload pada link berikut ini:
Weekly Report Covid19 050720

Weekly Report Covid-19 22-28 Juni 2020

Kondisi wabah covid-19 di Indonesia minggu ini dari sisi penambahan kasus baru masih cukup tinggi, penambahan kasus baru minggu ini lebih tinggi dibanding minggu lalu. Hanya saja trend pasien yang sembuh dan meninggal menunjukkan perbaikan, jumlah pasien sembuh lebih tinggi dan jumlah pasien meninggal lebih rendah minggu ini.

Minggu ini Jawa Timur mengambil alih posisi Jakarta sebagai penyumbang kasus covid-19 terbanyak di Indonesia, selain itu pasien meninggal di Jawa Timur juga tertinggi di Indonesia.

Beberapa provinsi menunjukkan mulai terjadi pergerakan kenaikan kasus baru yang siginifikan, provinsi tersebut adalah Jawa Tengah, Aceh, Riau, Maluku Utara, Sumut, dan Bali.

Terkait tingkat kesembuhan dan kematian, provinsi-provinsi yang masih di zona sangat rawan ada 5, yakni Kalteng, Jatim, Sumut, Sulut, dan Kalsel.

Provinsi Sumut, Sulut, Jatim, dan Maluku Utara harus mendapat perhataian khusus dari pemerintah karena ke empat provinsi ini merupakan provinsi dengan tingkat resiko yang paling tinggi.

Report selengkapnya bisa didownload pada link berikut ini:
Weekly Report Covid19 280620

Weekly Report Covid-19 15-21 Juni 2020

Kondisi wabah covid-19 di Indonesia minggu ini tidak lebih baik dibanding kondisi minggu lalu, bahkan cenderung lebih buruk, karena Jumlah kasus positif minggu ini lebih tinggi, jumlah pasien sembuh lebih rendah, dan jumlah pasien meninggal lebih tinggi.

Jakarta masih menjadi penyumbang kasus terbanyak, bersaing secara ketat dengan Jawa Timur, sehingga Jawa secara total menyumbang 58,4% dari kasus positif nasional.

Jumlah provinsi yang pasien sembuh lebih besar dari pasien yang masih dirawat semakin banyak, minggu ini 18 Provinsi, minggu lalu 13 provinsi.

Terkait tingkat kesembuhan dan kematian, provinsi-provinsi yang masih di zona sangat rawan ada 6, yakni Kalteng, Jatim, Sumut, Sulut, Kalsel, dan Maluku Utara.

Dibanding minggu lalu kini lebih banyak provinsi yang turun peringkat dibanding yang naik, sehingga tingkat kewaspadaan terhadap penyebaran covid-19 harus lebih ditingkatkan terutama di Kalsel, Jatim, Sulut, Maluku Utara, Aceh, Sumut, Maluku, Sulsel, dan Jateng.

Report selengkapnya bisa didownload pada link berikut ini:
Weekly Report Covid19 210620

Analisa Data Perkembangan Covid 19 di Indonesia per 24 Mei 2020

Laju pertumbuhan Covid-19 di Indonesia yang masih melaju sangat tinggi, mengharuskan semua pihak, terutama pemerintah untuk lebih agresif dalam menangani perkembangan Covid-19. Pernyataan kita berdamai dengan covid-19 tidak boleh diartikan kita kendor dan memperlemah semangat penanganan covid-19 di Indonesia.

Di Pulau Jawa, selain Jakarta, Jawa Timur harus menjadi perhatian khusus, karena perkembangan covid-19 cukup mengkawatirkan, kesiapan dan ketersediaan faskes dan tenaga medis perlu ditingkatkan untuk menyambut membludaknya pasien covid-19.

Untuk daerah diluar Jawa, provinsi yang perlu meningkatkan kewaspadaan adalah Sumatera Selatan di Pulau Sumatera, Kalimantan Selatan di Pulau Kalimantan, Sulawesi Selatan di Pulau Sulawesi, dan Papua.

Beberapa provinsi menunjukkan tanda-tanda yang cukup baik, wabah covid-19 mulai terkendali, diantaranya, Aceh, Yogyakarta, Kalimantan Timur, dan Bali.

Untuk mencapai target akhir Mei sebagai puncak pandemi covid-19 semua pihak harus bekerja ektras keras mengendalikan penyebaran virus corona. Perbanyak test, pengetatan mobilitas manusia, kesiapan fasilitas kesehatan adalah kata kuncinya. Selain itu kedispilinan publik dalam menjalankan semua protocol Kesehatan akan sangat membantu menghambat penyebaran virus covid-19.

Report selengkapnya bisa didownload pada link berikut ini:
Analisa Data Perkembangan Covid 19 di Indonesia per 24 Mei 2020

RAMADHAN DAN PANDEMI COVID-19: SEMANGAT IBADAH TAK SURUT, KONSUMSI TERSENDAT

Hal yang paling dikhawatirkan sebagian besar publik adalah tertularnya anggota keluarga oleh Covid-19, yaitu sebesar 89%, kekhawatiran selanjutnya adalah kenaikan harga, ketersediaan bahan makanan dan kehilangan pekerjaan.

Kemudian terkait dengan mudik lebaran, sebesar 75% publik tidak akan melakukan mudik lebaran di tahun 2020, hal ini menunjukkan bahwa publik setuju dengan larangan mudik untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Sementara itu terkait dengan sholat Tarawih, sebesar 67,6% menunjukkan bahwa Masjid dilingkungan sekitar masih terbuka untuk melakukan Shalat Tarawih, tetapi mayoritas responden tetap Sholat Tarawih di rumah saja 55,9%.

Ustadz Abdul Somad dan Gus Baha adalah dua ulama yang paling didengar ceramahnya selama Ramadhan tahun 2020 ini.

Sementara terkait ziarah makam, pada awal Ramadhan mayoritas publik telah melakukan Ziarah Makam 53,9% dan di lebaran nanti mayoritas publik juga akan melakukan ziarah makam (60,6%).

Kemudian untuk memenuhi kebutuhan lebaran 2020, sebesar 56,7% publik mengaku mengalami kesulitan financial. Untuk mengatasi hal tersebut, sebanyak 52,7% akan meminjam uang dan sebanyak 48.7% akan menjual barang.

Report selengkapnya bisa didownload pada link berikut ini:
RAMADHAN DAN PANDEMI COVID-19: SEMANGAT IBADAH TAK SURUT, KONSUMSI TERSENDAT [22 Mei 2020]

Analisa Data Perkembangan Covid 19 di Indonesia per 08 Mei 2020

2 bulan sejak kasus pertama covid-19 di Indonesia, belum jelas terlihat virus tersebut akan menghilang dari Indonesia. Berbagai prediksi terkait puncak dan berakhirnya pandemi covid-19 di Indonesia telah banyak dikemukakan oleh berbagai Pihak. Untuk itu, Alvara Research Center kali ini melakukan analisa data terhadap perkembangan data covid-19 di Indonesia secara umum, juga di beberapa propinsi dengan populasi besar di Indonesia.

Hingga 8 Mei 2020, di semua kepulauan di Indonesia masih menunjukkan trend kenaikan pasien positif Covid-19, dengan kenaikan tertinggi terjadi di Pulau Jawa. Di luar Jakarta, propinsi Jawa Timur dan Jawa Barat masih menjadi penyumbang terbesar kasus Covid-19 di Pulau Jawa. Sementara Sumatera Barat dan Sumatera Selatan menjadi provinsi yang perlu diwaspadai sebagai episentrum di Pulau Sumatera. Kalimantan Selatan menjadi propinsi dengan jumlah pasien Covid-19 tertinggi di Pulau Kalimantan. Sedangkan Sulawesi Selatan merupakan episentrum Covid-19 di Pulau Sulawesi yang perlu ditangani serius.

Melihat perkembangan Covid-19 di Indonesia tersebut, Pemerintah perlu memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, meliputi manajemen data Covid-19, dan kebijakan penyerta termasuk ekonomi dan jaring pengaman sosial. Pemerintah juga segera memperluas PSBB di provinsi-provinsi dengan tingkat resiko yang tinggi secara konsisten, dan jangan terburu-buru melakukan kebijakan relaksasi PSBB sebelum adanya tanda-tanda penurunan pandemic Covid-19 di Indonesia. Masyarakat juga tidak boleh kendor dan lengah untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk membantu mengurangi penyebaran Covid-19.

Report selengkapnya bisa didownload pada link berikut ini:
Analisa Data Perkembangan Covid 19 di Indonesia [08 Mei 2020]

Analisa Data Perkembangan Covid 19 di Indonesia per 25 April 2020

Secara nasional, trend pandemi Covid-19 masih dalam posisi bergerak menuju puncak pandemi dengan penambahan tertinggi kasus harian berasal dari propinsi yang memilik jumlah penduduk yang besar dan tingkat kepadatan yang tinggi, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Sedangkan pertumbuhan kasus positif Covid-19 di Jakarta menunjukkan tanda-tanda perlambatan dan kemungkinan besar tidak lama lagi akan sampai di puncak Pandemi.

Untuk posisi episentrum pandemi kemungkinan besar mulai bergeser ke propinsi-propinsi di luar Jakarta terutama propinsi-propinsi di Jawa.

Oleh karena itu, pemerintah perlu mewaspadai merembesnya secara signifikan pandemi Covid-19 di propinsi-propinsi di luar Jakarta, kewaspadaan ini diperlukan, karena di Daerah fasilitas-fasilitas kesehatan tidak sebagus Jakarta.

Report selengkapnya bisa didownload pada link berikut ini:
Analisa Data Perkembangan Covid 19 di Indonesia [25 April 2020]

Covid-19 Online Survey Tahap 2 : Perilaku Publik Selama Pandemi Covid-19 Di Indonesia

Sejak tanggal 2 Maret 2020, virus Covid-19 telah masuk Indonesia dan telah menyebar ke seluruh Indonesia. Angka resmi yang diumumkan oleh pemerintah hingga tanggal 10 April 2020 sebanyak 3,512 penduduk Indonesia dinyatakan telah positif terkena virus Covid-19. Perkembangan virus Covid-19 sudah pada taraf sangat mengkawatirkan karena telah menyebar ke 34 provinsi di Indonesia, selain itu tingkat kematian akibat virus Covid19 di Indonesia sangat tinggi, mortality rate di Indonesia mencapai 8-9%, jauh diatas rata-rata global.

Pemerintah telah berupaya keras untuk mengurangi penyebaran Covid-19 melalui berbagai kebijakan, termasuk menghimbau masyarakat untuk tetap tinggal di rumah, meliburkan sekolah dan kantor, serta yang terakhir memberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kebijakan tersebut berdampak pada perilaku masyarakat yang berubah, masyarakat beradaptasi dengan berbagai pembatasan yang dilakukan pemerintah.

Survei online yang dilakukan Alvara Research Center ini ingin memotret perilaku masyarakat yang sedang banyak berdiam di rumah. Survei ini juga merupakan survei kedua dari serangkaian survei yang akan dilakukan oleh Alvara Research Center terkait Covid-19 di Indonesia.


Report selengkapnya bisa didownload pada link berikut ini:
Covid-19 Online Survey Tahap 2 : Perilaku Publik Selama Pandemi Covid-19 Di Indonesia

SURVEY PUBLIK-WABAH COVID 19 DI INDONESIA

 

CORONAVIRUS DISEASE 2019 atau yang lebih populer disebut COVID-19 telah mewabah di Indonesia beberapa pekan terakhir. Saat ini COVID-19 tidak hanya menyerang penduduk Indonesia tetapi juga telah menyerang penduduk global. Tidak hanya menyebabkan kematian pada penderitanya, COVID-19 juga menyebabkan lumpuhnya perekonomian Indonesia dan dunia.

Alvara Research Center pada periode 19-21 Maret 2020 melakukan survey publik untuk melihat bagaimana pengetahuan, persepsi dan respon publik terhadap COVID-19. Survey dilakukan secara online kepada 1.223 responden di Indonesia. Karena survey dilakukan secara online, survei ini memiliki keterbatasan bahwa sampel tidak mewakili populasi Indonesia dari sisi demografi maupun geografi maka hasil riset ini tidak bisa digunakan untuk generalisasi kondisi Indonesia. Hasil riset ini merupakan tendensi opini publik di Indonesia terkait COVID-19.

Responden tersebar di 6 pulau yaitu Jawa (88.6%), Sumatera (5.4%), Kalimantan (2.4%), BaliNusra(1.6%), Sulawesi(1.4%) dan MalPapua (0.6%). Mayoritas responden berusia 26-45 tahun (64.6%) dan bekerja sebagai karyawan swasta/BUMN (33l4%). Temuan penting riset ini antara lain:

 

PEMERINTAH DIANGGAP LAMBAN

Responden menilai upaya pemerintah dalam penanganan COVID-19 di Indonesa dianggap belum maksimal. Enam dari sepuluh responden (56.9%) menyatakan informasi yang diberikan oleh pemerintah terkait COVID 19 masih kurang jelas. Lima dari sepuluh responden (50.4%) menganggap respon pemerintah dalam menghadapi COVID-19 masih lambat. Empat dari sepuluh responden (42.8%) menyatakan upaya pemerintah dalam menghambat penyebaran COVID-19 di fasilitas publik (bandara, stasiun,dll) dianggap masih biasa saja, dan bahkan ada 37.8% responden menganggap masih buruk.

Photo

Responden merasa bahwa tindakan tegas pemerintah terkait “belajar, bekerja dan ibadah dirumah” sangat diperlukan, dan publik mendukung kebijakan tersebut. Responden yang menyatakan pemerintah perlu untuk mengambil tindakan tegas terkait “belajar, bekerja dan ibadah dirumah” sebesar 90.6%. 

 

PENGETAHUAN PUBLIK TERKAIT TINDAKAN COVID-19 PERLU DIPERKUAT

Selama masa tanggap darurat COVID-19 tentunya pemerintah perlu memberikan protokol yang jelas terkait dengan apa yang harus dilakukan oleh masyarakat jika terindikasi terinfeksi COVID-19. Survey menemukan bahwa 98.2% menyatakan bersedia melakukan karantina mandiri, namun hanya 62.8% yang menyatakan bersedia memeriksakan diri ke rumah sakit jika responden maupun keluarga responden yang terindikasi terinfeksi COVID-19.

Ada 37.1% responden yang belum mengetahui Faskes rujukan untuk pemeriksanaan COVID-19. Mayoritas mereka yang belum mengetahui faskes rujukan pemeriksaan COVID-19 didominasi oleh mereka yang berusia lebih dari 45 tahun dan mereka yang bekerja sebagai buruh.

Ada 42.8% responden yang belum mengetahui Call Center COVUD-19. Mereka yang belum mengetahui Call Center COVID-19 cukup banyak didominasi oleh responden yang berusia lebih dari 36 tahun dan bekerja sebagai buruh.

Ada 37.2% responden di Indonesia yang tidak bersedia memeriksakan diri dengan biaya tertentu meskipun tidak ada gejala. Namun di Jawa sebesar 38,1% tidak bersedia memeriksakan diri dengan biaya tertentu meskipun tidak ada gejala. Tetapi hampir di semua wilayah bersedia memeriksakan diri jika ada program screening Covid-19 gratis.

 

MAYORITAS SETUJU LOCKDWON/KARANTINA DENGAN CATATAN

Mayoritas setuju jika wilayah tempat tinggal bahkan Indonesia melakukan lockdown/Karantina. Respoden yang setuju jika Indonesia Lockdown mencapai 60.7% dan yang setuju wilayah tempat tinggal mereka lockdown sebesar 68.8%. Mereka setuju lockdown dilakukan dengan catatan bahwa jika ada pemenuhan bahan makanan, keamanan terjaga dan telekomunikasi tidak terhambat.

Mayoritas di semua wilayah setuju jika Indonesia melakukan lockdown, tetapi hampir 30% di Jawa tidak setuju jika Indonesia lockdown. Mayoritas kelompok usia setuju jika Indonesia melakukan lockdown, tetapi lebih dari 30% usia > 35 tahun tidak setuju jika Indonesia lockdown. Mayoritas kelompok profesi setuju jika Indonesia melakukan lockdown, tetapi lebih dari 40% kelompok wiraswasta/pedagang tidak setuju jika Indonesia lockdown.

Mayoritas di semua wilayah setuju jika wilayah tempat tinggal meraka lockdown. Mayoritas kelompok usia setuju jika wilayah tempat tinggal mereka lockdown, tetapi lebih dari 25% usia > 35 tahun tidak setuju jika wilayah tempat tinggal mereka lockdown. Mayoritas kelompok profesi setuju jika wilayah tempat tinggal lockdown, tetapi lebih dari 30% kelompok wiraswasta/pedagang tidak setuju jika wilayah tempat tinggal mereka lockdown.

 

10 HARAPAN PUBLIK TERKAIT COVID-19

Publik tentunya memiliki beberapa harapan terkait dengan COVID-19. Sepuluh harapan publik terkait COVID-19 sebagai berikut:

1.      Penanganan wabah Covid-19 oleh Pemerintah dilakukan secara cepat dan tegas

2.      Wabah Covid-19 di Indoenesia segera berakhir

3.      Informasi terkait Covid-19 disampaikan dengan mudah, jelas, terpercaya dan transparan

4.      Pemerintah segera melakukan tes Covid-19 massal

5.      Fasilitas kesehatan, obat-obatan, dan APD untuk tenaga medis tidak terjadi kelangkaan

6.      Kebutuhan pokok terutama bahan makanan terpenuhi dan tidak terjadi kelangkaan

7.      Terdapat subsidi masker, hand sanitizer, hand wash, dan vitamin C untuk masyarakat

8.      Ada sosialisasi dan edukasi terkait Covid-19 serta pencegahannya

9.      Rakyat patuh himbauan Pemerintah dalam pencegahan Covid-19

10.      Segera ditemukan antivirus dan vaksin Covid-19

 

KESIMPULAN

Kesimpulan utama dari riset publik ini, antara lain:

1.     Publik menilai pemerintah harus lebih transparan dan terbuka terhadap setiap informasi yang terkait penyebaran Covid-19

2.     Publik menilai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam penanganan Covid-19 masih sangat kurang, publik menilai perlu ada kebijakan yang lebih tegas terkait penyebaran Covid-19.

3.     Tingkat pengetahuan publik tentang langkah-langkah mandiri untuk pencegahan penularan Covid-19 sudah baik

4.      Jika pemerintah melakukan kebijakan loskdwon/karantina, maka sebagian besar publik akan menyetujui dengan catatan ketersediaan bahan makanan terpenuhi, keamanan terjamin, dan tidak ada hambatan telekomunikasi.

5.      Harapan masyarakat terkait wabah Covid-19 yaitu adanya penanganan Covid-19 secara cepat dan tegas, Pemerintah segera melakukan tes Covid-19 secara massal dan fasilitas kesehatan serta obat-obatab tidak terjadi kelangkaan